Wednesday, April 2, 2014

Pengantar Ilmu Ekonomi


Bab I
Pengertian Ekonomi

Ekonomi berasal dari kata berbahasa Yunani yaitu Eikos (ilmu) dan Nomos (rumah tangga). Secara harfiah, ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang rumah tangga. Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup atau mempelajari peristiwa-peristiwa masyarakat untuk mencapai kemakmuran.

Adam Smith (Bapak Ekonomi) dalam bukunya “An Inquary into the Nature and Causes of the Nations” mengemukakan bahwa pertumbuhan dan modernisasi di berbagai negara mempengaruhi perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi. Paul  A. Samuelson berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi barang-barang yang berguna dan mendistribusikannya kepada banyak orang.

Ekonomi dalam perkembangannya dibagi dalam dua kelompok , yaitu ekonomi makro dan mikro. Ekonomi makro merupakan ekonomi yang mempelajari tata kehidupin perekonomian suatu negara (pajak, pendapatan perkapita, pengangguran, dll). Ekonomi mikro merupakan ekonomi yang mempelajari perilaku dari individu dalam industri dan perusahaan (konsumsi, produksi, distribusi, dll).


Pada saa ini muncul konsep baru yang disebut ekonomi kerakyatan (pro rakyat), yaitu ekonomi yang mengacu pada peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat merupakan tujuan dari ekonomi kerakyatan.

Selain itu dikenal juga eknomi terpimpin, pedesaan, pertanian, pasar, dan syariah. Ekonomi terpimpin adalah ekonomi yang berada dibawah rencana, pimpinan, serta pengawasan pemerintah yang bersangkutan. Ekonomi pedesaan adalah ekonomi yang berdasarkan hasil produksi dari daerah pedesaan dan biasanya lebih bersifat tradisional. Ekonomi pertanian adalah ekonomi yang didasarkan pada hasil produksi bercocok tanam. Ekonomi pasar adalah ekonomi yang bergantung kepada mekanisme pasar.

Persoalan ekonomi adalah persoalan-persoalan bersifat ekonomi yang menghendaki seseorang, perusahaan, ataupun masyarakat untuk membuat keputusan tentang cara terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yaitu kegiatan seseorang, perusahaan, ataupun masyarakat untuk meproduksi maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa. Dalam kegiatan ekonomi selalu dihadapkan kepada banyak pilihan/alternatif yang akan dipilih untuk keputusan terbaik.

Law of scarcity (hukum kelangkaan) timbul dalam kegiatan ekonomi yang disebabkan terbatasnya pemenuh kebutuhan sedangkan kebutuhan manusia tidak terbatas. Kelangkaan ini berpengaruh terhadapat harga, karena apabila jumlah barang yang beredar sedikit maka harga akan meningkat dan akan terjadi sebaliknya apabila jumlah barang yang beredar lebih banyak dari kebutuhan.

Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh dan mengkonsumsi barang dan jasa. Keinginan ini dibagi dalam tiga kelompok, yaitu permintaan potensial, efektif, dan absolut. Permintaan potensial adalah permintaan terhadap barang atua jasa yang disertai daya beli tetapi konsumen masih mempertimbangkan transaksinya (belum dilakukan transaksi). Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang atau jasa yang disertai daya beli dan (sudah) melakukan transaksi. Permintaan absolut adalah permintaan terhadap barang/jasa yang tidak disertai daya beli.

Barang kebutuhan ekonomi dibedakan atas barang ekonomi dan barang bebas. Barang ekonomi adalah barang yang memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya, seperti beras, pakaian, rumah, dll. Barang bebas adalah barang yang dapat diperoleh secara gratis/cuma-cuma dan tanpa pengorbanan, seperti udara, sinar matahari, air hujan, dll.

Barang ekonomi dapat dibedakan atas barang konsumsi dan barang modal. Barang ekonomi yaitu barang yang habis digunakan tanpa memberi  nilai tambah, seperti makanan, minuman, pakaian, dll. Barang modal yaitu barang yang memberikan nilai tambah apabila digunakan, seperti mesin, peralatan bengkel, bangunan kantor, dll.


Bab II
Kebutuhan

A.   Konsepsi Kebutuhan

Kebutuhan memiliki makna yaitu suatu keinginan terhadap benda dan jasa yang pemuasannya dapat dilaksanakan secara jasmani atau rohani. Usaha yang dilakukan manusia dalam memperoleh kebutuhannya dinamakan kegiatan ekonomi. Dalam melakukan kegiatan ekonomi manusia didorong dengan motif ekonomi dan non ekonomi.


B. Macam-Macam Kebutuhan

            Pada umumnya kebutuhan terdiri dari 3 kelompok, yaitu:
1. Kebutuhan Pokok
2. Kebutuhan Sekunder
3.Kebutuhan Tersier

            Ketiga kebutuhan tersebut dapat berubah seiring perkembangan ekonomi dan teknologi. Manusia cenderung memenuhi kebutuhan promer terlebih dahulu dibandingkan kebutuhan sekunder dan tersier. Faktor pendapatan (kemampuan ekonomi) biasanya menentukan sampai di mana manusia tersebut mampu untuk memenuhi kebutuhannya.

            Seorang sarjana eknomi membagi kebutuhan berdasarkan hakikat manusia, yaitu kebutuhan fisik, sosial, dan egoistis. Selain itu kebutuhan juga dibagi atas kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan akan terus menyertai manusia di manapun dan kapanpun hingga manusia tersebut meninggal. Namun apabila dicermati berdasarkan kepercayaan, tentunya ada Agama yang menyatakan bahwa setelah hidup di dunia masih ada kehidupan setelah itu. Jika demikian maka kebutuhan tersebut akan terus ada (meskipun telah meninggal), namun tidak bersifat fisik karena secara fisik manusia itu sudah tidak ada.

C. Tingkatan Kebutuhan

            Menurut Abraham Maslow melalui teori model hirarki kebutuhan Maslow (Maslow’s model and need hierarcy theory), membagi tingkatan kebutuhan manusia seperti berikut:
1.    Physiological needs
2.    Safety and security needs
3.    Affiliation or acceptance needs
4.    Status need
5.    Self actualization

Physiological needs (kebutuhan fisik/biologis) yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup seperti makan, minum, udara. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan utama dan pertama/paling rendah tingkatannya.

Safety and security needs (kebutuhan keamanan dan keselamatan) yaitu kebutuhan akan rasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.

Affiliation or acceptance needs (kebutuhan untuk dilibatkan atau diterima di lingkungannya) terbagi dalam 4 kelompok, yaitu kebutuhan atas perasaan diterima (sense of belonging), kebutuhan untuk dihormati (sense of importance), kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal (sense of achievement), serta kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation).

Status needs (kebutuhan akan status diri) yaitu kebutuhan atas pengakuan dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Idealnya kebutuhan ini timbul karena prestasi, namun terkadang hal tersebut tidak berlaku selamanya.

Self actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri) yaitu kebutuhan yang pemenuhannya datang dari dalam diri manusia seperti kebutuhan untuk dikenal orang karena karya atau prestasinya dengan cara menulis buku tentang kisah suksesnya.


Bab III
Prinsip dan Motif Ekonomi

A. Prinsip Ekonomi

            Dasar berpikir manusia dalam melakukan keegiatan ekonomi dinakan prinsip ekonomi. Bebarapa prinsip ekonomi yaitu:
1.    Dengan pengorbanan tertentu diperoleh kepuasan sebesar-besarnya
2.    Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya demi mendapatkan kepuasan tertentu

Oleh karena adanya prinsip ekonomi maka dalam melakukan kegiatan ekonomi manusia membuat skala prioritas dari beberapa kebutuhannya.

B. Motif Ekonomi
         
          Yaitu suatu kekuatan yang mendorong orang untuk melakukan tindakan ekonomi atau kegiatan ekonomi. Motif ekonomi diantaranya adalah mencari laba ataupun mendapatkan kepuasan yang sebesar-besarnya. Sedangkan motif non ekonomis yaitu memperoleh kekuasaan, penghargaan, dan berbuat sosial.

            Adam Smith berpendapat bahwa motif manusia melakukan kegiatan ekonomi adalah dorongan kepentingan pribadi yang bertindak sebagai tenaga pendorong dan membimbing manusia mengerjakan apa saja agar masyarakat bersedia membayarnya. Adam Smith menganut paham kapitalis atau liberalis dimana setiap individu diperbolehkan mengejar kepentingannya sendiri tanpa ada campur tangan pemerintah (the invisible hand).

            Dalam sistem ekonomi leberalis berlaku sistem persaingan bebas. Siapa yang memiliki modal secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan persaingan bisnis. Hal ini ditentang oleh paham sosialisme karena paham libelarisme menciptakan ketidakadilan. Dalam paham sosialisme hal yang menonjol bukanlah individu melainkan kolektivisme (rasa kebersamaan).

Bab IV
Produksi

A.   Konsep Produksi

Barang atau jasa yang digunakan oleh perusahaan untuk proses produksi dinamakan input. Sedangkan output yaitu hasil proses produksi baik berupa barang ataupun jasa. Dari input akan diolah menjadi output. Proses produksi adalah proses mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi.
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu barang atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan untuk menambah nilai guna barang tanpa mengubah bentuknya disebut produksi jasa, apabila merubah bentuknya disebut produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kemakmuran. Dalam memproduksi suatu barang memiliki pertanggungjawaban produk (product liability).

B.   Faktor-Faktor Produksi

          Faktor-faktor produksi diantaranya adalah SDA, SDM, dan SDModal (pada awalnya) yang kemudian pada perkembangannya ditambah dengan sumber daya wirausaha dan sumber daya informasi.

            Ada pendapat lain berkenaan dengan faktor-faktor produksi (6M):
1.  Man: SDM dalam perusahaan tersebut yang terlibat dalam proses produksi
2.  Money: modal yang dibutuhkan dalam proses produksi
3.  Materials: bahan baku baik barang mentah ataupun barang setengah jadi
4.  Machine: yaitu peralatan untuk produksi barang.
5.  Methodes: cara memproduksi
6.  Market: pasar tempat produk akan dipasarkan

Terdapat 8 pertanyaan terkait aktivitas produksi:
1. What: apa yang diproduksi
2. How much: kuantitas yang diproduksi
3. When: kapan produksi dilakukan
4. Why: mengapa suatu produk diproduksi
5. Where: di mana produksi dilakukan
6. How: bagaimana proses produksi dilakukan
7. Who: siapa yang memproduksi
8. For whom: target pemasaran barang produksi
Bab V
Lapangan Pekerjaan

A. Konsepsi Pekerjaan

          Setiap orang membutuhkan pekerjaan agar memperoleh income untuk memenuhi kebutuhan dirinya maupun keluarganya. Penghasilan tersebut selayaknya lebih besar dari tingkat konsumsi agar membuka peluang untuk menabung. Tabungan merupakan sumber modal untuk investasi. Seseorang yang tidak berpenghasilan disebut pengangguran. Angka pengangguran dapat ditekan dengan memperluas lapangan pekerjaan.

            Pengangguran terselubung yaitu jenis pengangguran yang tidak terlihat dengan nyata (ada namun seperti tidak ada), disebut juga dengan pengangguran tidak kentara. Namun pengangguran ini sengaja diciptakan guna pemerataan tingkat penghasilan.

B. Lapangan Pekerjaan

          Terdapat 5 jenis lapangan pekerjaan, yaitu:
1.    Agraris: pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dll
2.    Ekstraktif: pertambangan, dsb
3.    Industri: mengolah bahan mentah/setengah jadi menjadi barang jadi
4.    Komersial: pedagang, agen, dll
5.    Jasa: pengacara, rumah sakit, akuntan, konsultan hukum, dsb


Bab VI
Distribusi

A. Konsep Distribusi
         
          Distribusi yaitu kegiatan usaha untuk menyalurkan baran dari produsen kepada konsumen. Pihak/orang yang melakukan distribusi disebut distributor. Distribusi turut meningkatkan nilai tempat (place utility), dan nilai waktu (time utility). Fungsi-fungsi pokok dari distribusi yaitu pengangkutan, penjualan, pembelian, penyimpanan, pembahasan standar, dan penanggungan resiko. Selain fungsi pokok terdapat fungsi tambahan yaitu menyeleksi, packaging, dan memberi informasi.

B. Sistem Distribusi

          Distribusi dapat dilakukan secara langsung maupun tak langsung. Distribusi secara langsung dilakukan oleh perusahaan langsung kepada konsumen. Sedangkan distribusi tak langsung melalui distributor atau melibatkan agen. Distribusi terikat dengan produsen melalui perjanjian distribusi (distributionship agreement). Distributor dapat memasarkan suatu produk dari satu produsen atau lebih. Saluran distribusi meliputi pedagang besar dan pedagan eceran. Sementara perantara khusus meliputi agen, broker, komisioner, eksportir, dan importir.

C. Sistem Distribusi dalam Strategi Pemasaran

          Secara umum terdapat lima sistem distribusi yang dapat diterapkan oleh perusahaan, yaitu:
·   Sistem Pertama: produsen menual ke sole agent (agen tunggal), kemudian sole agent mendistribusikan ke berbagai sub-agen yang tersebar di berbagai kota
·   Sistem Kedua: hampir sama seperti sistem pertama, namum pada sistem ini peran sub-agen dihilangkan.
·   Sistem Ketiga: produsen melalui sole agent melakukan aktivasi penjualan langsung (direct sales).
·   Sistem Keempat: sistem distribusi ini mengandalkan sales force yang menjual langsung kepada konsumen tanpa melalui retailer.
·   Sistem Kelima: adalah produsen menyalurkan produknya melalui jaringan tokonya. Produsen → own retail outlet  konsumen.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi

1. Faktor pasar: pola pembelian konsumen
2. Faktor barang: nilai unit dan berat barang
3. Faktor perusahaan: sumber dana, pengalaman, kemampuan, dan pengawasan
4. Faktor kebiasaan dalam pembelian: kebebasan pembelian

Bab VII
Konsumsi

A. Konsep Konsumsi

          Konsumsi bermakna menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa. Konsumen dihadapkan pada posisi untuk memilih barang-barang atau jasa-jasa yang sekiranya dapat dipenuhi sesuai dengan kemampuannya.

B. Faktor-Faktro yang Mempengaruhi Konsumsi

1.    Pendapatan
2.    Kekayaan
3.    Tingkat bunga
4.    Perkiraan masa depan
5.    Komposisi penduduk
6.    Jumlah penduduk
7.    Kebiasaan adat sosial budaya
8.    Gaya hidup seseorang

Bab VIII
Nilai dan Harga

            Harga suatu barang ialah nilai barang yang dinyatakan dalam kesatuan uang. Harga terdiri dari harga beli dan harga jual. Apabila harga jual lebih tinggi dari harga beli, maka akan mendapat keuntungan dan akan mengalami kerugian apabila terjadi sebaliknya.
           
            Teori nilai guna memberikan penjelasan yang tepat mengenai sebabnya terdapat perbedaan harga yang sangat mencolok diantara air dan berlian. Perbedaan tersebut disebabkan oleh nilai guna marginal mereka yang sangat berbeda. Air mudah diperoleh dan orang akan mengkonsumsi air sehingga pada tingkat dimana nilai guna marginal air begitu rendah. Jadi harga air rendah disebabkan nilai guna marginal dari air sangat rendah. Berbeda dengan berlian yang bukan barang vital dalam hidup manusia. Harga berlian yang tinggi disebabkan nilai guna marginalnya masih tinggi pada waktu orang berhenti mengkonsumsinya.

            Harga dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, permintaan dipengaruhi daya beli masyarakat, dan daya beli masyarakat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.


Bab IX
Pasar

A. Konsep Pasar

          Pasar adalah tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dengan pihak yang menyediakan barang/jasa. Kini pasar terus berkembang dengan pesat dimana pasar modern memungkinkan transaksi penjual dengan pembeli tanpa bertemu langsung melalui media elektronik (online shopping)

B. Macam-Macam Pasar
  1. 1. Pasar tradisional: penjual dan pembeli bertemu langsung
  2. 2. Pasar modern: harga biasanya ditentukan oleh penjual (tidak bisa ditawar)
  3. 3. Pasar nyata: produk yang diperjualbelikan terlihat secara fisik (sayur, ikan, dll)
  4. 4. Pasar tidak nyata: barang yang diperjualbelikan tidak terlihat secara fisik (saham, obligasi, dll)
  5.  5. Pasar persaingan sempurna: harga tergantung mekanisme pasar, jumlah penjual dan pembeli banyak, produk homogen
  6.  6. Pasar persaingan tidak sempurna: produsen mampu mengendalikan harga pasar, produk heterogen, jumlah penjual sedikit.
  • Ø  Pasar monopoli
  • Ø  Pasar monolistis
  • Ø  Pasar oligopoli

Sumber: berbagai buku Ekonomi

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...